PKS Lebih Punya Sejarah Dibanding yang Lain

Langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerima kontrak baru koalisi Parpol pendukung SBY-Boediono tidak mengherankan.

Begitupula soal tidak ada sanksi yang diberikan oleh SBY sebagai Ketua Koalisi kepada PKS. Seolah, ulah PKS yang kerap bermanuver politik dan tidak sejalan dengan koalisi dianggap angin lalu oleh SBY.

Pengamat politik, Alfan Alfian, mengklaim, sudah jauh hari sebelumnya memprediksi PKS tidak bakal hengkang dari koalisi.

“Hal itu terkait dengan dukungan kepada SBY,” kata Alfan Alfian kepada wartawan, di DPR, Rabu (20/4).

Dia menjelaskan, dukungan PKS ke SBY memiliki sejarah yang lebih bila dibandingkan partai koalisi lainnya. PKS, kata dia, lebih dulu bergabung dan berkonstribusi terhadap keberlangsungan koalisi.

“Poinnya di situ. Sebab, selama ini telah terjadi simbiosis mutualisme. Dengan masuknya PKS ke dalam koalisi menguntungkan SBY. Begitupun sebaliknya,” ujar Alfan.

Dalam posisi seperti itu, menurut Alfan Alfian, PKS memiliki posisi tawar yang tinggi dibanding partai lain. Buktinya, PKS berhasil mendudukkan empat kadernya sebagai menteri.