PKS Yakin Masih Diminati Masyarakat

JAKARTA -- Pemilihan umum (Pemilu) sebentar lagi digelar. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin di pesta demokrasi tahun ini tetap diminta oleh masyarakat.
Meskipun diakui masalah di ranah hukum menjadi tantangan tersendiri. Ketua Tim Pemenangan Pemilu DPP PKS, Syahfan B. Sampurno mengatakan salah satu yang membuat PKS tetap diminati masyarakat adalah etos melayani dan kedekatan kader serta pimpinan struktur PKS dengan masyarakat sekitar.
“Kader dan pengurus PKS selalu hadir saat rakyat kita mesti dibantu, tidak hanya saat akan Pemilu, tetapi kader PKS rutin mengadakan baksos dan pelayanan kesehatan,” katanya di Jakarta, Senin (24/2).
Syahfan meyakini saat ini jajaran pengurus dan struktur PKS telah pada posisi untuk merebut tiga besar dalam Pemilu Legislatif, bukan semata dari evaluasi kunjungan tetapi juga dari hasil survey internal yang dilakukan PKS. Karena itu, target 112 kursi seperti yang diamanahkan dalam Munas PKS 2010 diyakini bisa tercapai.
“Kami tidak menutup mata atas hasil survey berbagai lembaga yang ada, namun kami juga memiliki metode survei yang kami percayai dan kami telah menghitung di setiap daerah pemilihan mana yang insya Allah pasti kami dapat kursi, dan mana yang masih butuh sentuhan lagi ke masyarakat,” ujar Syahfan yang juga anggota Komisi I DPR RI ini.
Syahfan mengatakan mesin kader terus digerakkan untuk mencapai target perolehan suara dan menjadi tiga besar dalam pileg. Apalagi setahun belakangan konsolidasi dan mobilisasi gencar dilakukan. “Setelah setahun penuh Presiden PKS bersama pimpinan DPP turun ke daerah, kami insyaAllah meyakini target 3 besar sudah di ambang mata,” katanya.
REPUBLIKA.CO.ID

Selasa, Februari 25, 2014 | Posted in , , | Read More »

Tjahjo: Setelah PKS, PDI-P Juga Sedang Dihancurkan

JAKARTA,— Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo berpendapat, ada pihak-pihak yang sedang fokus menyerang untuk mengerdilkan partainya. Kesolidan PDI-P, kata dia, dianggap mengganggu dan mengancam pihak tertentu.

"Secara nasional dan tanpa mengecilkan partai lain, sistem organisasi yang baik itu ada di TNI (sebagai contoh) di luar parpol. (Lalu), PKS solid, maka sedang dihancurkan oleh tangan halus. (Sistem organisasi) PDI-P baik, dan sedang dihancurkan juga," kata Tjahjo, Minggu (23/2/2014) malam.

Menurut Tjahjo, PDI-P menjadi salah satu partai dengan kaderisasi paling baik untuk saat ini. Partai lain yang memiliki kaderisasi baik, sebut dia, adalah PKS. Namun, kata Tjahjo, PKS sudah lebih dahulu dihancurkan dengan gelombang dugaan korupsi.

Dalam kaderisasi, kata Tjahjo, PDI-P melakukan seleksi yang cukup ketat, termasuk melewati tahap psikotes. Baru-baru ini, PDI-P hanya menerima sekitar 21.000 kader baru dari jumlah pendaftar yang lebih dari 27.000 orang.

Kesuksesan PDI-P melakukan regenerasi internal, lanjut Tjahjo, membuat soliditas partainya menguat. Partai lain yang merasa terancam sering kali mengambil jalan pintas dengan membajak kader-kader terbaik PDI-P.

"Pembajakan kader terjadi. Harry Sarundajang dicomot, Bibit Waluyo sukses di Jateng dicomot. Ini yang harus diluruskan," ujar Tjahjo memberikan contoh. Sarundajang adalah Gubernur Sulawesi Utara, sementara Bibit merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah. Belum lagi, imbuh Tjahjo, masalah yang belakangan menimpa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Tjahjo menduga ada pihak eksternal yang menunggangi dan terus mengipasi isu tersebut untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Padahal, kata Tjahjo, Risma sengaja diposisikan oleh PDI-P untuk mengisi jabatan eksekutif, seperti halnya Joko Widodo di DKI Jakarta, dan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.

Seperti diberitakan sebelumnya, PDI-P menyatakan telah menjadi korban praktik intelijen. Beberapa petinggi partai ini disadap dan diintai, tak terkecuali Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. Tjahjo berkeyakinan, semua serangan yang ditujukan ke partainya bertujuan memecah soliditas PDI-P.

Tjahjo pun menyesalkan dan mengategorikan praktik tersebut sebagai "faktor X" yang akan memengaruhi pelaksanaan dan hasil Pemilu 2014. "Intelijen harusnya jadi mata dan telinga untuk mengamankan republik ini. (Namun) saya mencermati gelagat bahwa partai-partai yang solid ini dibuat tidak solid (melalui praktik intelijen)," ujar dia.

KOMPAS.com

Selasa, Februari 25, 2014 | Posted in , | Read More »

PKS Kecewa dengan Sistem Pemilu 2014

JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzammil Yusuf mengaku kecewa dengan sistem pemilu di tahun 2014 ini yang berbasiskan biaya politik sangat tinggi. Biaya politik tinggi tersebut kata Muzammil, harus ditanggung oleh calon anggota legislatif.
“Saya kecewa dengan rumusan sistem pemilu 2014 karena masih terjebak dengan praktek politik berbiaya tinggi," kata Al Muzammil Yusuf, saat diskusi "Pemilu dalam Perspektif Konstitusi", di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (24/2).
Padahal lanjutnya, politik berbiaya tinggi justru mendorong para caleg korupsi. Apakah negara ini akan dibangun dengan system politik yang seperti itu?. "PKS, tentu tidak menghendaki politik biaya tinggi itu. Sistem politik harus diperbaiki agar negara ini dibangun tidak dengan sistem politik yang transaksional seperti sekarang ini," tegasnya.
PKS kata Muzammil, telah memperjuangkan proses politik yang berbasis pengkaderan, muda, murah, mudah dan meminimalisir manipulasi melalui e-voting. "Di internal PKS disebut '4 M'," ujarnya.
Dengan memperkuat sistem pengkaderan, menurut Muzammil, seorang caleg pasti paham ideologi, visi dan misi partai. "Karena itu, sistem pemilunya harus proporsional tertutup, penghitungan suara dengan e-voting yang sangat bisa dipertanggung jawabkan, sulit dimanipulasi, serta tidak butuh para saksi yang menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah.
“Dengan begitu, maka proses pemilu akan lebih mudah, dan murah,” tegas Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Dijelaskannya, salah satu penyebab politik biaya tinggi adalah rekrutmen kader yang dilakukan secara dadakan tanpa proses politik yang memadai. "Padahal prinsip sebuah sistem politik itu harus sesuai dengan karakter bangsa. Hanya dengan cara begitulah negara ini berpeluang untuk lebih baik,” ungkapnya.(fas/jpnn)

Selasa, Februari 25, 2014 | Posted in , , | Read More »

Slank: Loe Gak Milih Gak Boleh Protes

Personel grup band Slank, Bimbim, memastikan, seluruh anggota grupnya akan ikut memilih dalam pemilu 2014 nanti. Karena menurutnya, tanpa memilih maka tak berhak lakukan apapun untuk pemimpinnya.

"Kalau Slank selalu ikut memiilih [di pemilu], terutama gue pribadi. Karena kalau memilih artinya gue boleh protes, gue boleh nurunin yang gue pilih kalau kecewa. Gue boleh kritik mereka. Tetapi kalau milih saja enggak, jangan protes, jangan kritik apalagi nurunin," ujarnya dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) Suara Pembaruan bertajuk "Untuk Indonesia yang Lebih Baik", Jakarta Pusat, Minggu (23/2).

Bahkan, lanjut Bimbim, hampir di setiap konsernya, grup rock dengan basis massa besar dan terkenal loyal ini berusaha mengingatkan penggemarnya agar selalu menggunakan hak pilihnya.

"Kita punya dua album soal ajakan memilih. Satu album yakni 'Konser Piss di 30 Kota' tahun 1996 dan satu lagi di album untuk pemilu 2004, kita nyanyikan mars pemilu dan selalu mengajak mereka untuk memilih," ucap Bimbim.

*suaranews

Selasa, Februari 25, 2014 | Posted in , | Read More »

"Mengapa PKS"

Oleh Anis Matta

1. Skrg ramai publikasi survei.. Kadang2 bikin bingung.. Kami ambil positifnya saja.. Berarti politik kita makin ilmiah.

2. Dlm bbrp survei, posisi PKS agak di bawah.. Tergerus isu hukum katanya.. kami baca sebagai masukan utk perbaikan.

3. Kami optimis.. Krn pemilu berlangsung di bilik suara, bukan dr wwncra petugas survei. Tp juga tdk mau lengah.. Kerja keras!!

4. Sblm kasus hukum terjadi, elektabilitas kami baik.. Pada 2009, #KS adlh 'market leader' partai menengah & partai islam.

5. Kasus hukum adlh satu kejadian.. Kami harus berjalan terus.. Kader, pengurus, caleg, simpatisan bekerja terus.

6. PKS adalah partai kader, bukan partai figur.. Masalah bisa mengenai satu orang, organisasi harus bertahan.. Kaderisasi jalan terus.

7. Kekuatan PKS ada pd kader, bukan figur.. Komitmen pada visi & nilai, bukan pada orang.

8. Kami belajar 'in the hard way' dari kasus hukum.. Ujian utk naik kelas.. Instropeksi & perbaikan diri.. Lalu siap bergerak lagi.

9. Sikap & keberpihakan PKS selama ini jelas: demi rakyat.. Masuk koalisi bukan berarti kehilangan sikap kritis & obyektif.

10. Kami menolak kenaikan BBM, krn mnrut kami pemerintah belum kasih 'best effort' utk kendalikan harga.

11. Kami juga tolak kenaikan harga elpiji.. Urusan rakyat tdk boleh "dilepas" ke pasar.. Hrs ada keberpihakan yg jelas.

12. Sebagian mengkritik PKS ingin melemahkan KPK.. Sila amati lagi pembahasan RUU KUHAP.. Sikap kami jelas:  kepastian hukum.

13. Alhamdulillah, kader kami juga dipercaya sbg pemimpin di daerah.. Ada sejumlah gubernur, bupati, dan walikota.

14. Bahkan, sebagian mereka terpilih ketika kasus hukum sedang menghangat.. Tp krn kader PKS terus bekerja, rakyat percaya.

15. Kini caleg & kader kami sedang berjuang untuk mendapatkan kepercayaan & amanah dari Anda, pemilih pada pemilu 2014.

16. InsyaALLAH.. dgn dukungan Anda, kami dapat melanjutkan kerja keras kami mewujudkan Indonesia yg adil & sejahtera.

___
*Kultwit @anismatta (21/2/2014)

Selasa, Februari 25, 2014 | Posted in , | Read More »

Blog Archive

Labels